Relevansi Konsep Pendidikan Ibnu Sina di SMKS TI Muhammadiyah 11 Sibuluan

Abstract

Penelitian ini mengkaji relevansi konsep pendidikan Ibnu Sina di SMKS TI Muhammadiyah 11 Sibuluan. Tujuannya untuk mengetahui relevansi pendidikan Ibnu Sina dan menganalisis penerapannya. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kepustakaan (library research), fokus pada pendekatan Kualitatif untuk menghasilkan data deskriptif. Metode ini melibatkan analisis, sintesis, dan evaluasi terhadap literatur yang relevan seperti buku, jurnal, dan dokumen lainnya. Untuk meningkatkan keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulasi data dengan membandingkan berbagai sumber dan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis dengan reduksi data untuk menyajikan temuan yang komprehensif, kemudian dianalisis untuk menghasilkan kesimpulan yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Ibnu Sina mengemukakan konsep pendidikan yang mencakup tujuan, kurikulum, metode, dan guru. Tujuan pendidikan diklasifikasikan meliputi jasmani, budi pekerti, dan keterampilan, serta membagi kurikulum berdasarkan jenjang usia. Metode pembelajarannya meliputi talqin, demonstrasi, keteladanan, diskusi, magang, penugasan, tarhib, dan targhib. Guru, menurutnya, harus menjadi teladan dengan sifat-sifat seperti akal sehat, agama yang kuat, berakhlakul karimah, pemahaman tentang peserta didik, berwibawa, kepribadian yang tangguh, wawasan luas, tutur kata yang sopan, pintar, terpelajar, berpenampilan yang baik dan rapi, dan hati yang tulus. Meskipun pemikirannya tidak dilahirkan di era modern, konsep pendidikan Ibnu Sina masih relevan dan selaras dengan nilai-nilai Islam dari Al-Qur’an dan Sunnah, sehingga dapat mengembangkan dan memudahkan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan baik secara lembaga maupun nasional.