Hubungan Status Akreditasi Sekolah Dengan Tingkat Kepuasan Siswa Di MTS Nurul Amaliyah
DOI:
https://doi.org/10.52121/alacrity.v1i2.36Keywords:
Status, Akreditasi Sekolah, Kepuasan SiswaAbstract
Pengembangan potensi yang dimiliki. Sebagai peningkatan keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, bertanggung jawab dan mandiri. Maka setiap lembaga Pendidikan memiliki misi untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya. Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan kini sebenarnya sedang dan akan terus dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Hubungan Status Akreditasi Sekolah Dengan Tingkat Kepuasan Siswa di MTS Nurul Amaliyah Jl. Sei Merah Desa Dagang Kerawan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Sebagai subjek dari penelitian ini adalah seluruh anak didik di MTS Nurul Amaliyah. Data yang Korelasi Product Moment Pearson yaitu untuk menguji hipotesis dan menganalisa data penelitian yang bersifat hubungan (assosiatif). Uji t adalah rumus untuk menguji tingkat signifikasi korelasi , maka dapat dilihat pengujian hipotesis dan melihat signifikan variabel bebas dan variabel terikat dengan ketentuan : Bila t hitung > t tabel, maka ada pengaruh signifikan antara X dan Y begitu pula sebaliknya. Nilai t hitung yang didapat dari analisis sebesar 2.162 sedangkan pada t tabel sebesar 1.960 (dk=170), jadi t hitung lebih besar dari t tabel sehingga korelasi antara kedua variabel signifikan. Koefisien Determinasi (D), teknik yang dipergunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungannya dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien product moment (rxy) dan dikalikan dengan 100%, didapat nilai 4.67%. Melalui uji determinasi tersebut dapat diketahui bahwa kepuasan siswa dipengaruhi oleh akreditasi sekolah hanya sebesar 4.67%. Sedangkan sisanya 95.33,% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti lokasi dan lingkungan sekolah, biaya yang relatif murah, kegiatan ekstrakurikuler dan lain sebagainya.