Problematika Guru dalam Menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kelas IV SDN Purwosari Baru 1

Authors

  • Dwi Nur Annisa Universitas PGRI Kalimantan, Indonesia
  • Rahidatul Laila Agustina Universitas PGRI Kalimantan, Indonesia
  • Noormaliah Noormaliah Universitas PGRI Kalimantan, Indonesia
  • Heppy Lismayanti Universitas PGRI Kalimantan, Indonesia
  • Hajjah Rafiah Universitas PGRI Kalimantan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52121/alacrity.v4i2.389

Keywords:

Problematika, Projek Penguatan, Profil Pelajar, Pancasila

Abstract

Projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) bertujuan untuk mengembangkan pelajar pancasila yang berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Projek P5 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar melalui teman, guru, dan diri sendiri untuk memperluas pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika guru dalam menerapkan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di kelas IV SDN Purwosari Baru 1. Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di temukan bahwa guru kelas IV SDN Purwosari Baru 1 masih mengalami berbagai permasalahan terkait penerapan projek penguatan profil pelajar pancasila. Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV yang berjumah 10 orang. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan hasil. Pengujian keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian didapatkan bahwa kesulitan guru dalam menerapkan projek P5 yaitu kesulitan dalam: (1) merancang topik projek P5, (2) memanfaatkan sarana dan prasarana, (3) mengalokasikan waktu, dan (4) merancang modul projek. Kesulitan guru dalam menerapkan projek P5 ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: (1) belum adanya guru penggerak, (2) kesulitan mengakses PMM, (3) kurangnya pelatihan untuk guru, dan (4) Kurangnya fasilitator (guru pendamping).

Downloads

Published

2024-08-18

Issue

Section

Articles