Moderasi Beragama dan Literasi Digital: Pengembangan Kurikulum PAI Adaptif terhadap Tantangan Era Post-Truth
DOI:
https://doi.org/10.52121/alacrity.v5i2.854Keywords:
Moderasi Beragama, Literasi Digital, Kurikulum PAI, Era Post-Truth, Pendidikan Islam.Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pentingnya pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang adaptif terhadap tantangan era post-truth, dengan fokus pada penguatan moderasi beragama dan literasi digital. Era post-truth, yang ditandai dengan dominasi informasi palsu dan hoaks, menuntut adanya pendekatan baru dalam pendidikan Islam untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan kritis dalam menghadapi arus informasi yang tidak terverifikasi. Dalam konteks ini, literasi digital menjadi aspek penting yang harus diajarkan dalam kurikulum PAI, di samping pengajaran nilai-nilai agama. Penelitian ini menggunakan metode library research, yang mengkaji berbagai literatur yang relevan mengenai moderasi beragama, literasi digital, dan pengembangan kurikulum PAI dalam pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, di era post-truth, pendidikan Islam perlu lebih menekankan pada kemampuan siswa untuk memilah informasi yang benar dan relevan dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, kurikulum PAI harus dirancang untuk mengajarkan keterampilan kritis dalam menilai informasi, serta memperkenalkan konsep moderasi beragama yang menekankan keseimbangan dalam beragama, menghindari ekstremisme, dan mendorong toleransi antar umat beragama. Implikasi penelitian ini adalah bahwa kurikulum PAI perlu memadukan pengajaran agama dengan pembekalan keterampilan digital dan sikap moderat agar siswa dapat menjadi individu yang tidak hanya paham agama, tetapi juga bijak dalam menyaring informasi di dunia digital.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rajaminsah Rajaminsah, Mohamad Yudiyanto, Melisa Indah Firdausi, Musoddiq Musoddiq, Ria Anisa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.