Efektivitas Layanan Konseling Kelompok dalam Mengurangi Perilaku Phubbing pada Siswa SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya

Authors

  • Vialis Mahjawina Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia
  • Wanty Khaira Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52121/alacrity.v5i2.864

Keywords:

Konseling Kelompok, Phubbing

Abstract

Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mengubah pola interaksi sosial, khususnya pada remaja, dan memunculkan fenomena phubbing mengabaikan interaksi tatap muka akibat penggunaan ponsel cerdas secara berlebihan. Hasil observasi di SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya tahun 2024 menunjukkan sekitar 65% siswa sering mengakses media sosial saat berinteraksi langsung, yang berpotensi mengganggu proses belajar dan hubungan interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas layanan konseling kelompok dalam menurunkan perilaku phubbing pada siswa. Perilaku phubbing dalam penelitian ini diukur berdasarkan indikator yaitu: (1) mengabaikan percakapan tatap muka—individu lebih memilih menatap layar ponsel dibanding memberikan perhatian pada lawan bicaranya secara langsung; (2) ketergantungan pada smartphone saat berinteraksi sosial, yaitu dorongan kuat untuk selalu memeriksa ponsel meskipun sedang dalam situasi interaksi sosial; dan (3) preferensi terhadap media sosial dibanding interaksi langsung, yaitu individu merasa lebih nyaman berinteraksi melalui media sosial dibanding komunikasi langsung. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain One Group Pretest–Posttest. Subjek penelitian berjumlah lima siswa dengan skor phubbing tinggi yang dipilih melalui purposive sampling. Instrumen penelitian berupa angket phubbing yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya berdasarkan indikator tersebut. Analisis data dilakukan melalui uji normalitas Shapiro–Wilk dan dilanjutkan dengan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan perilaku phubbing yang signifikan setelah intervensi, dengan rata-rata penurunan skor sebesar 7,67 poin (p = 0,001). Temuan ini mengindikasikan bahwa konseling kelompok efektif meningkatkan kesadaran diri (self-awareness), regulasi diri (self-regulation), dan keterampilan komunikasi interpersonal, sehingga siswa mampu mengurangi penggunaan ponsel berlebihan saat berinteraksi. Hasil ini memperkuat pemanfaatan konseling kelompok sebagai strategi intervensi berbasis sekolah untuk mengatasi masalah perilaku terkait teknologi. Namun, keterbatasan jumlah sampel dan tidak adanya kelompok kontrol membuat generalisasi temuan perlu dilakukan secara hati-hati, sehingga penelitian lanjutan dengan sampel lebih besar dan desain eksperimen yang lebih kuat direkomendasikan.

Downloads

Published

2025-09-03

Issue

Section

Articles