ALACRITY : Journal of Education
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity
<p>Journal of Education, is a journal that provides publications in the scope of education, be it education management, education curriculum, learning, educational policies and current issues regarding developments that occur around education. This journal publishes articles based on the applicable provisions, according to the predetermined scope.</p>LPPPI Publishingen-USALACRITY : Journal of Education2775-4138Pengembangan Modul Elektronik Interaktif Dengan Web Sway pada Materi Larutan Penyangga untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMA
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/745
<p>Perkembangan teknologi yang pesat pada saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Tenaga pendidik maupun peserta didik dituntut cakap dalam memanfaatkan teknologi dan efektif dalam penggunaannya, jika kecakapan tersebut tidak dimiliki maka akan berdampak kepada ketidakmaksimalan proses pembelajaran yang berlangsung. Dengan adanya pengembangan bahan ajar, siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan guru menjadi lebih inovatif dalam mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan secara konseptual dan prosedural, serta efektivitas <em>e</em>-modul interaktif dengan <em>web sway</em> pada materi larutan penyangga untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMA. Prosedur pengembangan mengikuti langkah dari model pengembangan Lee & Owens yang terdiri dari lima tahap yaitu: Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan evaluasi. Hasil penelitian yaitu dari validasi ahli materi sangat layak dengan skor 4,27 dan hasil validasi ahli media sangat layak dengan skor 4,53. Hasil penilaian guru sangat layak dengan skor 4,67. Hasil respon siswa sangat layak dengan persentase 95,24%, 89,14% dan 85,14%. Hasil motivasi belajar meningkat menjadi 73,67% yang artinya siswa termotivasi. Dan hasil belajar meningkat dengan rata-rata N-Gain 0,87. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa <em>e</em>-modul interaktif dengan <em>web sway</em> layak secara konseptual dan prosedural serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.</p>Dian IrmawatiM. NaswirYusnidar Yusnidar
Copyright (c) 2025 Dian Irmawati, M. Naswir, Yusnidar Yusnidar
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-092025-05-0979079910.52121/alacrity.v5i2.745Wirausaha Cookies Brownies Sebagai Alternatif Peningkatan Kualitas Hidup Tuna Rungu
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/740
<p style="font-weight: 400;">Deaf individuals face barriers in accessing formal employment due to limitations in communication and training, making brownies cookie entrepreneurship a viable alternative to improve their quality of life. This study aims to examine how brownies cookie entrepreneurship can enhance the quality of life for deaf individuals. The research uses a qualitative case study approach with techniques including interviews, participatory observation, and documentation involving three deaf subjects who run a brownies cookie business. The results show that brownies cookie entrepreneurship has a positive impact on the quality of life of deaf individuals across various dimensions physical, psychological, social, and environmental. All three subjects experienced increased productivity and independence, along with improved self-confidence and social recognition. They were able to interact with their surroundings through social media and used their earnings to support personal and family needs. Supporting factors such as family support, disability communities, and social media strengthened the success of their businesses, although challenges remained in the form of communication barriers, limited capital, and lack of inclusive training opportunities.</p>Sri WidowatiKhofidotur RofiahYasmin Firdausi
Copyright (c) 2025 Sri Widowati, Khofidotur Rofiah, Yasmin Firdausi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-092025-05-0980080610.52121/alacrity.v5i2.740Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Masalah (PBL) Pada Materi Teorema Pythagoras Di MTs Swasta Citra Amanah Tahun Pengajaran 2021-2022
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/761
<p>Penelitian pengembangan lembar kerja siswa berbasis masalah bertujuan (1) untuk mengetahui kevalidan dan kelayakan sebagai lembar kerja siswa berbasis masalah pada materi teorema Pythagoras, (2) untuk mengetahuin respon siswa mengenai pembelajaran yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis masalah. Jenis penelitian ini yaitu pengembangan yang mengacu pada model pengembangan Borg and Gall. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta Citra Amanah sebanyak 2 pertemuan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket lembar validasi ahli untuk mengetahui bagaimana kevalidan dan kelayakan lembar kerja siswa berbasis masalah, lembar angket respon siswa digunakan untuk mengetahui seberapa besar respon siswa terhadap lembar kerja siswa terhadap lembar kerja siswa yang dikembangkan. Hasil analisis data yaitu (1) hasil validasi dan kelayakan lembar kerja siswa berbasis masalah dari 3 validator yang diperoleh rata-rata 91,25 % dengan katagori valid dan layak digunakan, (2) hasil lembar angket respon siswa dengan skor rata-rata 83,27% dengan katagori sangat baik. Maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja siswa berbasis masalah yang dikembangkan dalam penelitian ini berkualitas baik dan layak digunakan.</p>Liza Purnama Sari SaragihCut Latifah Zahari
Copyright (c) 2025 Liza Purnama Sari Saragih, Cut Latifah Zahari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-162025-05-1680781410.52121/alacrity.v5i2.761Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bentuk HOTS Menggunakan Model Problem Based Learning Di Kelas VIII MTs Swasta Citra Amanah
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/762
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal matematika bentuk HOTS menggunakan model <em>Problem Based Learning</em> di kelas VIII MTs Swasta Citra Amanah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Swasta Citra Amanah. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan model <em>Problem Based Learning</em> pada materi pola bilangan terlaksana dengan baik. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII-1 sebanyak 2 siswa termasuk kriteria baik sekali, 9 siswa kriteria baik, 5 siswa kriteria cukup dan 5 siswa kriteria kurang dan 1 siswa kriteria kurang sekali.</p>Dhea AyundaFirmansyah Firmansyah
Copyright (c) 2025 Dhea Ayunda, Firmansyah Firmansyah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-162025-05-1681582510.52121/alacrity.v5i2.762Improving English Vocabulary Mastery Through Flashcards Method for Students at SMK Telkom 2 Medan
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/770
<p>The purpose of this study is to investigate how well eleventh-grade students at SMK Telkom 2 Medan can master English vocabulary with the use of flashcards. The kids' limited vocabulary, especially in vocational schools where English instruction is frequently limited by time and less engaging techniques, is what spurred the research. Two groups participated in a quantitative study utilizing a quasi-experimental design: the experimental group was taught vocabulary using flashcards, while the control group was instructed using traditional techniques. Multiple-choice vocabulary questions were used in pre-tests and post-tests to gauge students' development. The results showed that whereas the control group's average score only increased from 49.6 to 62.0, the experimental group's improved significantly from 51.6 to 79.2. The flashcard strategy greatly improved students' vocabulary acquisition, according to statistical studies, including paired sample and independent sample t-tests (t-value = 7.24; p < 0.001). Furthermore, the results of the questionnaire showed that the majority of students thought flashcards helped them comprehend word meanings, memorize vocabulary more rapidly, and enjoy studying. To sum up, using flashcards to teach English vocabulary turned out to be a successful and entertaining visual aid. This strategy is appropriate for vocational school settings because it not only improved retention but also raised students' motivation and active participation.</p>Maria SimarmataNatalia W.P. TariganElvira Rosyida M.R
Copyright (c) 2025 Maria Simarmata, Natalia W.P. Tarigan, Elvira Rosyida M.R
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-242025-05-2482683610.52121/alacrity.v5i2.770Penerapan Model Problem Based Learning dengan Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPAS Peserta Didik Kelas VI B UPT SD Negeri 060913 Medan
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/744
<p>This study aims to improve the science learning outcomes of Grade VI B students at UPT SD Negeri 060913 Medan on the topic of the solar system through the implementation of the Problem Based Learning (PBL) model combined with the Teaching at the Right Level (TaRL) approach. The background of this study is the low learning outcomes and student participation, which are caused by the lack of variety in teaching methods and the failure to accommodate differences in levels of understanding. Students with varying abilities often do not receive learning treatment that suits their individual needs, resulting in difficulties in understanding the material. The subjects of this study consisted of 22 students. This research is a Classroom Action Research (PTK) conducted in two cycles, namely Cycle I and Cycle II. Each cycle consisted of the stages of planning, implementation of action, observation, and reflection. Data collection techniques were carried out using tests with question sheets and were analyzed by calculating the average scores and the percentage of classical completeness. The results of the study showed an improvement in learning outcomes from an average score of 74 with a completeness percentage of 64% in Cycle I to an average score of 89 with a completeness percentage of 91% in Cycle II. The findings indicate that the implementation of Problem Based Learning (PBL) with the Teaching at the Right Level (TaRL) approach is effective in improving students’ science learning outcomes and encouraging their active participation in the learning process.</p>Kiki Mewani SimarmataRahmat MushlihuddinFitri Agustina
Copyright (c) 2025 Kiki Mewani Simarmata, Rahmat Mushlihuddin, Fitri Agustina
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-242025-05-2483784710.52121/alacrity.v5i2.744Peran dan Tantangan Pendidikan Agama Islam Terhadap Era Globalisasi
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/751
<p>Pendidikan Agama Islam memainkan peran strategis dalam membentuk karakter, spiritualitas, dan integritas moral peserta didik di tengah dinamika era globalisasi. Penelitian ini mengkaji peran Pendidikan Agama Islam sebagai benteng moral dalam menghadapi tantangan global, termasuk arus sekularisasi, radikalisme, dan perkembangan teknologi informasi. Pendidikan Agama Islam tidak hanya menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, tetapi juga sebagai media untuk memperkuat moderasi beragama, membangun kompetensi global, dan menjaga identitas budaya bangsa. Namun demikian, Pendidikan Agama Islam juga menghadapi tantangan serius, seperti pemisahan antara pendidikan umum dan agama, penyebaran ideologi radikal melalui media digital, ketimpangan kualitas guru, serta kurangnya integrasi kurikulum dengan pelajaran lain. Untuk menjawab tantangan tersebut, penelitian ini menawarkan berbagai strategi pembaharuan Pendidikan Agama Islam. Strategi tersebut meliputi reformasi kurikulum yang relevan dengan kebutuhan abad ke-21, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan berkelanjutan, penguatan pendidikan karakter moderat untuk menangkal ekstremisme, pemanfaatan teknologi digital sebagai media pembelajaran yang adaptif, serta pengembangan kolaborasi multikultural dalam rangka memperkuat nilai toleransi dan kebersamaan. Dengan pendekatan ini, diharapkan Pendidikan Agama Islam dapat menjadi instrumen pendidikan yang tidak hanya relevan secara spiritual, tetapi juga adaptif terhadap tuntutan zaman. Pembaharuan ini penting agar Pendidikan Agama Islam mampu melahirkan generasi yang beriman, berakhlak mulia, berpikir kritis, melek teknologi, serta siap menghadapi tantangan kehidupan global secara bijaksana dan konstruktif.</p>Weli Tridayatna ASIndah Permata SinagaPani Akhiruddin Siregar
Copyright (c) 2025 Weli Tridayatna AS, Indah Permata Sinaga, Akhiruddin Siregar
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-242025-05-2484885410.52121/alacrity.v5i2.751Studi Komparatif: Menilik Perbedaan dan Persamaan Pendidikan di Indonesia dan Jepang
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/771
<p>Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Indonesia dan Jepang guna mengidentifikasi keunggulan, tantangan, serta potensi adopsi praktik baik dari masing-masing negara. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan deskriptif-komparatif, yang mengkaji berbagai sumber ilmiah, kebijakan pendidikan nasional, serta dokumen kurikulum resmi yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa kurikulum Jepang memiliki struktur yang lebih terstandarisasi, dengan penekanan kuat pada pembentukan karakter, penguatan nilai-nilai moral, dan pengembangan kompetensi abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan literasi digital. Kurikulum Jepang juga dirancang secara terintegrasi antara pusat dan daerah dengan dukungan kebijakan yang konsisten serta pelatihan guru yang berkelanjutan. Sementara itu, kurikulum di Indonesia, seperti Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, menawarkan fleksibilitas dalam penerapan di tingkat satuan pendidikan, memungkinkan penyesuaian dengan konteks lokal. Namun, implementasinya seringkali dihadapkan pada tantangan seperti kesenjangan kualitas antar wilayah, keterbatasan sumber daya, serta kurangnya pelatihan dan pendampingan bagi pendidik. Studi ini menyimpulkan bahwa pengembangan kurikulum di Indonesia perlu diarahkan pada peningkatan konsistensi pelaksanaan, penguatan peran guru sebagai fasilitator, serta peningkatan kualitas evaluasi pendidikan. Dengan mengadopsi beberapa pendekatan dari sistem Jepang yang sudah teruji, Indonesia berpotensi membangun kurikulum yang tidak hanya adaptif dan relevan secara global, tetapi juga berkeadilan dan kontekstual. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi perumusan kebijakan pendidikan yang lebih progresif dan berkelanjutan di masa depan.</p>Amelia GusrianiAhmad Rifqy Ash-ShiddiqyDahniar DahniarDini Dwi HastutiElly AgustinaEster EsterFauziah Nur
Copyright (c) 2025 Amelia Gusriani, Ahmad Rifqy Ash-Shiddiqy, Dahniar Dahniar, Dini Dwi Hastuti, Elly Agustina, Ester Ester, Fauziah Nur
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-242025-05-2485586710.52121/alacrity.v5i2.771Peran Orang Tua dan Terbatasnya Alat Peraga dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN Mawar 4
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/781
<p>Kurikulum Merdeka merupakan program dari Kementerian Pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi lingkungan setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dan keterbatasan alat peraga memengaruhi implementasi Kurikulum Merdeka di SDN Mawar 4. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dengan kepala sekolah di SDN Mawar 4 dan dianalisis secara mendalam. Hasilnya menunjukkan bahwa orang tua masih belum sepenuhnya memahami tujuan dari Kurikulum Merdeka, terutama bahwa keberhasilan peserta didik tidak hanya dilihat dari nilai, tetapi juga dari sikap, karakter, dan keterampilan peserta didik. Peran serta orang tua yang kurang aktif menjadi tantangan tersendiri dalam mendukung proses pembelajaran. Selain itu, keterbatasan alat peraga juga menjadi hambatan dalam kegiatan belajar mengajar, meskipun guru telah berupaya mengatasinya dengan menggunakan media digital seperti video pembelajaran dan sumber daya yang tersedia. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, guru dan sekolah tetap berusaha menjalankan Kurikulum Merdeka dengan menyesuaikan kondisi dan kemampuan yang ada, serta terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran secara bertahap.</p>Dini AmaliaFarisha NorrahmahFitriah FitriahZahra ShopiaAslamiah AslamiahDiani Ayu Pratiwi
Copyright (c) 2025 Dini Amalia, Farisha Norrahmah, Fitriah Fitriah, Zahra Shopia, Aslamiah Aslamiah, Diani Ayu Pratiwi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-282025-05-2886887910.52121/alacrity.v5i2.781Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Sikap Toleransi Peserta Didik di SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/760
<p>Penelitian ini berdasarkan pada kondisi keberagaman yang terjadi di lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang, dalam hal ini sikap toleransi peserta didik merupakan suatu hal yang penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan damai. Salah satu cara untuk membentuk sikap toleransi peserta didik adalah dengan menciptakan budaya sekolah yang mengandung nilai-nilai toleransi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain survei yang melibatkan 82 peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan nilai 0,155 lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Uji linearitas menghasilkan nilai 0,220 yang juga lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan linier yang signifikan antara budaya sekolah dengan sikap toleransi. Uji signifikansi lebih lanjut menunjukkan nilai 0,000 untuk variabel budaya sekolah kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa budaya sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap toleransi peserta didik. Uji t menunjukkan t<sup>hitung</sup> sebesar 5,072 lebih besar dari t<sup>tabel</sup> sebesar 1,667, sehingga H<sup>0</sup> ditolak dan H<sup>1</sup> diterima pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini memperkuat temuan bahwa budaya sekolah yang mendukung dapat berperan penting dalam membentuk sikap toleransi peserta didik, yang mendasari terciptanya lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan menghargai keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa.</p>Lulu SakinahWika Hardika LegianiFebrian Alwan Bahrudin
Copyright (c) 2025 Lulu Sakinah, Wika Hardika Legiani, Febrian Alwan Bahrudin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-282025-05-2888089110.52121/alacrity.v5i2.760Unlocking Better Reading Skills: How Multimedia and Interactive Tools Make a Difference
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/782
<p>Using multimedia and interactive tools in reading instruction has become more popular as a way to improve student engagement and understanding in an increasingly digital educational environment. The effectiveness of these digital resources which include interactive apps, educational games, and e-books in enhancing reading abilities across a range of learner profiles is investigated in this paper. This study synthesizes information from 35 peer-reviewed articles published between 2020 and 2024 using a qualitative research methodology. The review demonstrates the potential of multimedia technologies to create a more dynamic learning environment by highlighting important advantages including improved motivation, comprehension, and differentiation of instruction. The study does, however, also address some significant shortcomings, such as teacher readiness, content quality, equity concerns, cognitive overload, and reliance on technology. In order to optimize learning outcomes, these criteria highlight the need for thorough educator training and fair access to digital resources. This article offers insightful information for educators and government official who want to incorporate technology in a way that promotes reading development by outlining both its advantages and disadvantages. The results imply that although multimedia tools have the potential to revolutionize literacy instruction, their application needs to be carefully considered to guarantee the best possible learning outcomes.</p>Indri NurhasanahMasagus Firdaus
Copyright (c) 2025 Indri Nurhasanah, Masagus Firdaus
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-282025-05-2889290710.52121/alacrity.v5i2.782Efektivitas Penggunaan LMS (Learning Management System) dalam Diklat Daring untuk Meningkatkan Pedagogik Guru
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/784
<p>This study investigates the effectiveness of Learning Management Systems (LMS) in enhancing the pedagogical skills of teachers through online training. In the context of increasing globalization and the need for quality education, the research aims to identify how LMS can bridge the gap in access to professional development, particularly for educators in remote areas. Utilizing a qualitative approach with phenomenological case studies, data were collected through semi-structured interviews and document analysis involving six teachers from UPT SMP Negeri 6 Siak Hulu. The findings reveal that LMS significantly facilitates structured learning by providing easy access to educational resources, tasks, and assessments. Teachers reported positive experiences, highlighting improved organization and interaction in their teaching practices. However, challenges such as unstable internet connectivity and the need for adaptation to new technology were also identified. The study underscores the importance of ongoing support and training for educators to maximize the benefits of LMS. These findings contribute to the broader discourse on integrating technology in education, emphasizing that effective implementation of LMS can enhance teaching quality and student outcomes. Overall, this research advocates for continued investment in technological resources and training to foster an effective learning environment in modern education.</p>Umi IrianiChelsi HestivikYosi FadilaPablo SindoAfriza Afriza
Copyright (c) 2025 Umi Iriani, Chelsi Hestivik, Yosi Fadila, Pablo Sindo, Afriza Afriza
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-282025-05-2890892110.52121/alacrity.v5i2.784Dampak Pelatihan Guru dalam Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka di Kelas
https://lpppipublishing.com/index.php/alacrity/article/view/785
<table width="567"> <tbody> <tr> <td width="435"> <p>Education in Indonesia has advanced rapidly through curriculum reform, including the implementation of the Merdeka Curriculum. This study aims to explore the impact of teacher training in supporting the implementation of this curriculum in classrooms. The method used is a literature review with a qualitative and descriptive approach, analyzing data from various relevant literature and academic journals. The findings indicate that teacher training plays a crucial role in enhancing pedagogical and professional competencies, as well as addressing challenges that arise during curriculum implementation. Trained teachers are better equipped to create adaptive and inclusive learning environments that support student character development. Furthermore, ongoing training helps teachers integrate technology into their teaching, thereby increasing student engagement. These findings suggest that targeted professional development efforts can significantly influence educational quality and the successful implementation of the Merdeka Curriculum.</p> </td> </tr> </tbody> </table>Srikandi YudistiraUmi IrianiChelsi HestivikTuti Andriani
Copyright (c) 2025 Srikandi Yudistira, Umi Iriani, Chelsi Hestivik, Tuti Andriani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-05-292025-05-2992293110.52121/alacrity.v5i2.785